preload

About Me

Lorem Ipsum

asma pada anak

Published in:
Pada serangan asma ringan:
- Anak tampak sesak saat berjalan. (http://ksupointer.com)
- Pada bayi: menangis keras.
- Posisi anak: bisa berbaring, (http://um.ac.id)
- Dapat berbicara dengan kalimat.
- Kesadaran: mungkin irritable.
- Tidak ada sianosis (kebiruan pada kulit atau membran mukosa).
- Mengi sedang, sering hanya pada akhir ekspirasi.
- Biasanya tidak menggunakan otot bantu pernafasan.
- Retraksi interkostal dan dangkal.
- Frekuensi nafas: cepat (takipnea).
- Frekuensi nadi: normal.
- Tidak ada pulsus paradoksus (< 10 mmHg)
- SaO2 % > 95%.
- PaO2 normal, biasanya tidak perlu diperiksa.
- PaCO2 < 45 mmHg

* Pada serangan asma sedang:
- Anak tampak sesak saat berbicara.
- Pada bayi: menangis pendek dan lemah, sulit menyusu/makan.
- Posisi anak: lebih suka duduk.
- Dapat berbicara dengan kalimat yang terpenggal/terputus.
- Kesadaran: biasanya irritable.
- Tidak ada sianosis (kebiruan pada kulit atau membran mukosa).
- Mengi nyaring, sepanjang ekspirasi ± inspirasi.
- Biasanya menggunakan otot bantu pernafasan.
- Retraksi interkostal dan suprasternal, sifatnya sedang.
- Frekuensi nafas: cepat (takipnea).
- Frekuensi nadi: cepat (takikardi).
- Ada pulsus paradoksus (10-20 mmHg)
- SaO2 % sebesar 91-95%.
- PaO2 > 60 mmHg.
- PaCO2 < 45 mmHg

* Pada serangan asma berat tanpa disertai ancaman henti nafas:
- Anak tampak sesak saat beristirahat.
- Pada bayi: tidak mau minum/makan.
- Posisi anak: duduk bertopang lengan.
- Dapat berbicara dengan kata-kata.
- Kesadaran: biasanya irritable.
- Terdapat sianosis (kebiruan pada kulit atau membran mukosa).
- Mengi sangat nyaring, terdengar tanpa stetoskop sepanjang ekspirasi dan inspirasi.
- Menggunakan otot bantu pernafasan.
- Retraksi interkostal dan suprasternal, sifatnya dalam, ditambah nafas cuping hidung.
- Frekuensi nafas: cepat (takipnea).
- Frekuensi nadi: cepat (takikardi).
- Ada pulsus paradoksus (> 20 mmHg)
- SaO2 % sebesar < 90 %.
- PaO2 < 60 mmHg.
- PaCO2 > 45 mmHg

* Pada serangan asma berat disertai ancaman henti nafas:
- Kesadaran: kebingungan.
- Nyata terdapat sianosis (kebiruan pada kulit atau membran mukosa).
- Mengi sulit atau tidak terdengar.
- Penggunaan otot bantu pernafasan: terdapat gerakan paradoks torakoabdominal.
- Retraksi dangkal/hilang.
- Frekuensi nafas: lambat (bradipnea).
- Frekuensi nadi: lambat (bradikardi).
- Tidak ada pulsus paradoksus; tanda kelelahan otot nafas.

Pedoman nilai baku frekuensi nafas pada anak sadar:
Usia Frekuensi nafas normal
< 2 bulan < 60 x / menit
2 – 12 bulan < 50 x / menit
1 – 5 tahun < 40 x / menit
6 – 8 tahun < 30 x / menit

Pedoman nilai baku frekuensi nadi pada anak:
Usia Frekuensi nadi normal
2 – 12 bulan < 160 x / menit
1 – 2 tahun < 120 x / menit
3 – 8 tahun < 110 x / menit

About This Blog

Lorem Ipsum

Diberdayakan oleh Blogger.

Lorem Ipsum

Lorem

Search